1. Fermentasi tapioka asam dapat dilakukan hanya selama 15 hari, jauh lebih cepat dibandingkan produk pati termodifikasi yang diperoleh dengan cara fermentasi tapioka alami (native cassava starch) yang dapat mencapai 50 hari
2. Inovasi ini menghasilkan isolat bakteri asam laktat indigenous dan kultur BAL unggul untuk starter fermentasi tapioka asam yang memiliki kemampuan memproduksi asam yang tinggi dan memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan patogen
3. Inovasi ini menghasilkan nilai hot paste viscosity yang rendah dan peningkatan total asam yang tinggi.
4. Inovasi ini menghasilkan kelarutan, kejernihan pasta dan expanding capability tapioka asam lebih tinggi dibandingkan tapioka alami, sedangkan daya cerna pati tapioka asam lebih rendah dibandingkan tapioka alami
5. Hasil uji organoleptik terhadap produk olahan berbasis tapioka asam berupa Pao de Queijo (cassava bread) diperoleh bahwa semua panelis menyukai produk tersebut dengan nilai rata-rata 4,0 (suka).
Ingin Namun Belum Didaftarkan
Pembuktian konsep
3
Kebutuhan produk tapioka asam di Indonesia sangat besar, namun sampai saat ini belum ada industri yang mengolahnya, kebanyakan industri pengguna terutama industri kerupuk/snack tradisional yang menyiapkan sendiri kebutuhan tapioka asamnya. Dengan pengembangan dan perbaikan proses produksi yang sederhana dan dapat diaplikasikan pada industri kecil dan rumah tangga, maka produk tapioka asam dapat menjadi produk unggulan alternatif di sentra produksi ubi kayu. Apalagi produksi tapioka asam bisa men