Perbanyak Biji Pakai Manipulasi

(0)
  • Inovator:
    • 1. Dr Edi Santosa SP MSi
    • 2. Dr. Ani Kurniawati, SP, M.Si
    • 3. Maryati Sari SP, M.Si
    • 4. Ir. Adolf Pieter Lontoh, M.S
  • Kategori: Pangan

Deskripsi Singkat

Tujuan penelitian ini adalah perakitan teknologi produksi benih, mendukung peningkatan produksi iles-iles untuk ekspor dan swasembada glukomannan. Target khusus penelitian ini adalah menemukan teknologi perbanyakan bibit iles-iles asal biji secara masal, cepat, dan ekonomis. Namun untuk memperoleh biji diperlukan waktu 4 tahun sejak tanam. Ditambah siklus reproduksi 2 tahun, menyebabkan produksi biji tidak ekonomis. Penelitian ini menggunakan aplikasi gibberellin (GA3) untuk induksi bunga.

Description :

Amorphophallus muelleri Blume (Iles-Iles) has many applications in dietetic food industries. However, it cannot be easily cultivated because seeds can be obtained after 4 years of planting. The innovation is a technology to increase the mass production of Iles-Iles seeds faster and economically. The application of gibberelin induces flowering at any plant ages, even at bulbil phase.
Keunggulan :

1. Intensifikasi produksi benih dapat terjadi dari peningkatan persentase tanaman berbunga sehingga produksi benih akan meningkat dari 10-20 kg/ha dapat menjadi 1,000 kg/ha

2. Memungkinkan untuk memproduksi benih dengan populasi padat atau bahkan tanpa harus dilahan selama air tercukupi dan pembungaan iles-iles tidak memproduksi akar dan daun

3. Pemberian GA3 mempengaruhi kecepatan pecah dormansi pada tanaman iles-iles.

Status Paten :

Ingin Namun Belum Didaftarkan

Tahap Pengembangan :

Pembuktian konsep

Nilai TKT :

6

Potensi Aplikasi :

Potensial untuk mencapai swasembada glukomannan dan mampu mengekspor sesuai kuota Potensial untuk memenuhi kebutuhan bibit agar dapat dilakukan budidaya intensif. Potensial untuk menopang industri iles-iles berdaya saing ekspor dan industri pemurnian glukomannan nasional. Produksi umbi akan mendorong berkembangnya industri pemurnian glukomannan yang menghemat devisa Rp 25 miliar. Secara makro, usaha tersebut dapat memberi nilai tambah nasional lebih dari Rp 257 miliar.

Kolaborasi yang diinginkan:
  • Kerjasama Pra Lisensi
  • Kerjasama Lisensi
  • Kerjasama Pemasaran Produk
  • Kerjasama Pengembangan Skala Produksi (Uji Skala Industri)
  • Joint Venture
  • Tidak Ada

    INOVASI TERKAIT

    KEMBALI KE ATAS