Insektisida Alami Buatan Sendiri

(0)
  • Inovator:
    • 1. Mulyorini Rahayuningsih
  • Kategori: Pangan

Deskripsi Singkat

Dipel adalah bakteri Bacillus thuringiensis yang secara alami mampu membunuh ulat serangga pengganggu, pemakan daun namun aman bagi serangga lain, burung, ikan atau hewan berdarah panas. Metoda sederhana pembiakan dipel (Bacillus thuringiensis subsp. kurstaki) dikembangkan menggunakan media dengan bahan baku limbah cair tahu dan onggok tapioka (2:1), serta kapur. Dipel ini memiliki daya basmi Crocidolomia binotalis 27x lebih ampuh dibandingkan dengan produk komersial dipel berbahan aktif serupa

Description :

Dipel is a natural bacteria Bacillus thuringiensis that controls many leafeating caterpillars of moths and butterflies, but does not harm other insect, birds, fish or warm‐blooded animals. A simple method to cultivate dipel using agroindustrial waste; such as tofu liquid waste and tapioca waste, produces dipel powder that is 27 times more efficient to kill Crocidomia binotalis compared to other commercial dipel.
Keunggulan :

1. Secara alami mampu mengontrol ulat dan serangga pengganggu

2. Daya toksisitas terhadap serangga sasaran lebih tinggi 27 kali dari produk komersial

3. Bahan baku mudah dan murah

4. Proses sederhana

5. Ramah lingkungan

6. Tidak mengandung unsur kimiawi 

Status Paten :

Paten sudah terdaftar (S00200100120)

Tahap Pengembangan :

Pembuktian konsep

Nilai TKT :

3

Potensi Aplikasi :

Penggunaan insektisida alami bagi tanaman sayuran sangat dianjurkan, selain ramah lingkungan, aman bagi makhluk hidup lainnya. Pertanian dan perkebunan yang membutuhkan pengontrol serangga pengganggu alami dapat menggunakan dipel sebagai solusi.

Kolaborasi yang diinginkan:
  • Kerjasama Pra Lisensi
  • Kerjasama Lisensi
  • Kerjasama Pemasaran Produk
  • Kerjasama Pengembangan Skala Produksi (Uji Skala Industri)
  • Joint Venture
  • Tidak Ada

    INOVASI TERKAIT

    KEMBALI KE ATAS