Menjaga Mutu Turunan Tempe

(0)
  • Inovator:
    • 1. Prof. Dr. Made Astawan, M.S
    • 2. Joko Hermanianto
    • 3. Mustika Aminta
  • Kategori: Pangan

Deskripsi Singkat

Masalah utama yang muncul pada pembuatan tepung tempe adalah timbulnya warna coklat dan rasa pahit akibat terbentuknya peptida tertentu selama proses pengolahan dengan panas. Inovasi perlakuan blansir dan penambahan zat anti-browning dapat menghasilkan tepung tempe yang berwarna cerah, tidak berasa pahit, dan memiliki sifat-sifat fungsional dan organoleptik yang baik, sehingga mudah diaplikasikan pada berbagai produk pangan.

Description :

Tempeh has a short shelf life. Converting tempeh into flour could prolong shelf life, however it may result in browning and bitterness due to heat treatment. This innovation presents a production method using blanching and an antibrowning agent to create an attractive, nutritious and tasty tempeh flour
Keunggulan :
1. Memiliki warna yang lebih cerah sehingga memudahkan aplikasinya pada berbagai produk pangan olahan. 2. Tidak berasa pahit sehingga dapat ditambahkan ke berbagai produk pangan dalam jumlah relatif banyak, tanpa mempengaruhi citarasanya 3. Teknologi pembuatannya bersifat sederhana sehingga mudah diterapkan oleh industri kecil dan menengah (IKM) dengan modal relatif kecil. 4. Masa simpan produk akan lebih lama karena ditunjang oleh kadar air dan aktivitas air yang rendah 5. Kadar proteinnya yang tinggi memungkinkan untuk memperbaiki nilai gizi berbagai produk pangan berbasiskan karbohidrat
Status Paten :

Paten granted ()

Tidak Ada

INOVASI TERKAIT

KEMBALI KE ATAS