Panaskanlah dan Bertahanlah !

Inovasi yang ditawarkan berupa desain teknologi sederhana untuk inaktivasi enzim lipase pasca panen buah kelapa sawit. Alat yang dihasilkan ini ditujukan bagi pengguna pada tingkat petani, demi mempertahankan mutu panen sawit saat masuk ke pengolahan. Secara umum, alat ini dapat dimanfaatkan untuk menangani karakteristik produk pertanian yang mudah rusak (perishable) dan bersifat musiman. Sekalipun pengolahan hasil panen sawit dengan segera adalah solusi terbaik, namun pola panen sawit seringkali menimbulkan antrian panjang berhari-hari di pihak pabrik kelapa sawit (PKS). Untuk itu penanganan awal pasca panen oleh petani sendiri diharapkan dapat mengurangi kerugian petani akibat penurunan mutu kelapa sawit yang dipasok ke pabrik.

The innovation offered is in the form of simple technology for lipase enzyme inactivation of the post-harvest oil palm fruit. The technology is intended for users at the farm level, in order to maintain the quality of the palm bunches harvest when it goes into the processing plant. In general, this tool can also be used to deal with any perishable and seasonal characteristics of agricultural products. Even though processing the palm oil crop immediately is the best solution, the oil palm harvesting pattern often creates long queues for days on the part of the palm oil mill (PKS). For this reason, early post-harvest handling by farmers themselves is expected to reduce farmers' losses due to the decline in the quality of palm bunches supplied to the mill.

Keunggulan :

• Rancangan alat / teknologi yang sederhana dan dapat dibuat oleh level bengkel 
• Pengoperasikan alat dapat dilakukan pada level petani kecil.  
• Dirancang secara portabel, dan mudah untuk dipindah-pindahkan.
• Pemanasan yang diperlukan dapat menggunakan berbagai pilihan bahan bakar, termasuk menggunakan limbah cangkang sawit.

Status Paten :

Ingin Namun Belum Didaftarkan

Tahap Pengembangan :

Lainnya (Prototype)

Nilai TKT :

2

Potensi Aplikasi :

Inovasi ini dirancang untuk membantu para petani mempertahankan mutu hasil panen sawitnya, sehingga mereka tidak mengalami kerugian akibat penolakan oleh pabrikan. Namun dalam lingkup yang lebih luas, seharusnya inovasi ini menjadi perhatian dari pengusaha minyak sawit (CPO) bahkan dari pemerintah, mengingat minyak sawit Indonesia masih cukup sering gagal memenuhi standar mutu ekspor atau mengalami penolakan dari konsumen.

Kolaborasi yang diinginkan:

Kerjasama Lisensi

Kerjasama Pemasaran Produk

Kerjasama Pengembangan Skala Produksi (Uji Skala Industri)

Joint Venture